ERA MODEREN ADALAH DUNIA “AKU”

Siklus alam adalah putar-putaran waktu, namun meninggalkan. 
Mungkin karena tak kuasa untuk kembali kepada yang terlewatkan.
Kuno, kini kolot untuk kehidupan kita sekarang
Mengapa kuno diidentikkan dengan dunia jahiliah?
Apakah karena koteka adalah aurat mereka?
Apakah aurat tak berbusana dikatakan tak bermoral?
Apakah kehidupannya serba otot bukan otak?
Apakah budaya dan tradisi ibarat darah mendaging?
Apakah komunikasi mereka lamban cukup dengan teriak?
Apakah kendaraan dengan telapak kaki tanpa alas?
Apakah sebab tak ada sekolah-sekolah dan orang-orang cerdas?
Apakah sebab mereka tak kenal agama dengan Tuhannya?

Matahari, bulan dan bintang tak pernah berubah tiap detiknya
Apakah mereka dikatakan kuno

Andaikan gugusan bintang bisa usil
Siapakah yang pongah
Andaikan gugusan bintang bisa karnaval
Siapakah yang paling mewah
Andaikan gugusan bintang bisa kekal
Siapakah jodoh akhirat
Seandainya saja bumi ini memiliki cahaya sendiri, rembulan untuk kegelapan tak akan ada untuk sejarahnya

Siklus hidup dengan reformasi beserta demokratisasi
Begitupun terhadap era globalisasi.
Orientalis, kemarin adalah lawan sebab saingan bahkan membahayakan, katanya. 
Sekarang justru sahabat sebab tak bisa keluarga
Ketidakmerataan budaya adalah ragam kebanggaan dan dihartai
Berbudaya tradisional atau membudidayakan yang modern
Keanekaragaman agama adalah bijaknya forum komunikasi ketuhanan
Beragama terhadap berketuhanan atau parasit berkehidupan

Jika kuno pernah ada dan sekarang adalah kemoderenan, lalu masa depan apalagi???
Semoga selanjutnya bukanlah cepatnya surga atau neraka.
Lalu, ……
Mengapa berpakaian justru polemik sebab berkoteka?
Mengapa kain adalah biang pornogrfi demi aksinya?
Mengapa berkehidupan berotak dan beroto tanpa berhati-hati?
Mengapa budaya nenek moyang, kita coba menggantikannya?
Mengapa hubungan sesama sangat cepat melebihi godaan setan?
Mengapa transportasi bukan tersier namun diprimeirkan?
Mengapa pendidikan dididik untuk mendidik dan saling ajar?
Mengapa ritual tak hanya di tempat-tempat ibadah?

Kemoderenan adalah lahirnya era egoisme
“andaikan tuhan dinampakkan, apakah semua pro
“andaikan kiamat dipercepat, apakah semua kontra

Segala urusan dunia diharuskan untuk mengeluarkan pendapat
Apapun resiko, manfaat, dan wawasan. Kita sah-sah saja untuk unjuk vokal tak perlu konsonan

Segala fasilitas di dunia adalah proses pemerdekan diri yang diberikan untuk mempermudah urusan 
Teknologi canggih pun tak hanya berrahim di imajinasi melainkan telah diperhadapkan kepada kita beserta manfaatnya yang konon diciptakan untuk urusan-urusan yang positif dan berhikmah
Namun mengapa di balik hikmahnya diperuntukkan terhadap hal-hal negatif 
Apakah ini adalah kesalahan sistem hikmah pada kelahirannya
Tiap insan berhak untuk miliki tanpa pemilikan aturan-aturan dunia sebab individualnya
Tiap insan bisa mendapatkan meskipun tanpa aturan-aturan dalam perolehannya

Segala masalah telah dapat diselesaikan dengan praktis dan mudah
Masalah yang mengiringi kemoderenan merupakan proses dari proses keutuhannya
Aturan-aturan yang ada selalu tak teratur sebab kita sendiri akan dan bahkan telah mengaturnya tanpa perlu diatur
Bisa diatur sebab mumpung bisa bebas berideologi
Bisa diatur asal solusi adalah toleransi
Bisa diatur selama kegelapan menyertai. Amin 
Kos, 4 Juli 2006



Tidak ada komentar:

Posting Komentar