# SABTU, MALAM DAN KAMPUS #

Kisah kasih sebuah CINTA dari kemurahan atas fitrah-Nya.
Kini telah kita rasakan. Ada yang baru ingin merasakan.
Aku sementara merasakan, bahkan kau dan dia telah merasakannya.

Beranjak dari pembaringan dan pengaduan dengan beribu visi dan misinya
Kini akan melangkahkan kaki dari istana dunia penjara hati menuju dunia formal atau di formalkan untuk dunia-dunia.
Kehidupan kampus yang katanya harapan orang tua agar mendapat gelar, agar dapat mencari kerja, agar menikmati harta, agar….. hanya dapatkan cinta dunia belaka.

Dia kuliah, anda kuliah, aku kuliah, kita semua telah kuliah.
Bukan siswa jika bebas dan mungkin juga lepas.
Tanpa masakan ibu dari kampung, kita bebas, kita tidak lagi terikat oleh aturan-aturannya, kita telah diberikan kepercayaan untuk bisa lebih sukses darinya.
Sayang, ……
Mereka membiayai kita untuk kuliah
Namun demi nafsu dunia, kita seakan telah mengkuliahi mereka dengan jarak jauh?

Kredit semester adalah kredit nyata untuk harapan-harapan beliau
Kredit semester tambahan kini bukan hanya tambahan, tapi fatamorgana menutupi bahkan menyelesaikan segala kredit harapan mulia beliau yang telah lepas tanggungjawab di hadapan-Mu

24 jam adalah do’a dan usaha orang tua terhadap gen-gen kemuliaannya
Namun, bagi kita hanyalah 2 sampai 8 SKS yang mungkin dari 8 hingga pukul 2 di terang hari itupun sempat terselubung beribu rasa di mana rasa itu adalah dambaan tak tersurat.
Demi kemudahan segala urusannya kini dipermudah dengan bantuan dari orang-orang pra muhrim

Selepas kampus mungkin masinis menuju kos, dan masalah-masalah yang berlalu saatnya untuk dibahas, dibahas, dan alasan untuk dibahas meskipun tanpa SKS.
Waktupun berlalu, sang matahari dengan bijaknya menghormati segala urusan-urusan yang telah dilelahkan.

Semangat penunjang mungkin penjelmaan aktivis kampus?
Katakan! Kammpus adalah awal dari segalanya……
“bapa, mama. Anakmu sekarang tidak bermalam di kos. Anakmu tidak melarat di kos sehingga mengungsi ke kampus. Ketahuilah, ini adalah bijaknya sesama makhluk demi harapanmu kepada anakda.”
Yah, itu adalah kredit tambahan yang mungkin dibanggakan oleh orang tua, namun di balik semua itu: mengapa ada jiwa yang lebih bangga dalam gelapnya berkehidupan kampus???
Kos. Ahad, 02 Juli 2006



Tidak ada komentar:

Posting Komentar