POLDA KALSEL GELAR KASUS NARKOBA

Ketika berbicara mengenai kepolisian, apalagi yang menyangkut dengan motto “mengayomi dan melayani masyarakat,” maka berbagai asumsi diperoleh dari masyarakat itu sendiri. Meskipun demikian, tugas utamanya tetaplah sesuai dengan motto sedangkan yang menyimpang tidak terlepas dari sikap tiap individu.

Terkait kinerja polisi, mungkin pernah terdengar dengan ungkapan, “kesuksesaan polisi terlihat jika banyak tangkapannya.” Kala itu, gelar narkoba di markas Polda Kalsel (22/11), dibuktikan jika ungkapan demikian tidak benar.

Pembuktian ungkapan itu disampaikan oleh Kapolda Kalsel Machfud Arifin yang baru dua bulan lalu menggantikan posisi Taufik Anshorie mengatakan, “suksesnya polisi bukan dinilai dari hasil penindakannya, melainkan kurangnya tahanan begitupun aksi kriminal,” sambutan Machfud di hadapan 186 tahanan narkoba.

Tahanan kasus narkoba yang menghadiri gelar tersebut merupakan tahanan Dit Resnarkoba 126 orang, 102 laki-laki dan 24 wanita kemudian tahanan Polresta Banjarmasin 60 orang, 51 laki-laki dan 9 wanita.

Berdasasrkan data Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri, Polda Kalsel berada pada urutan ke enam untuk pengungkapan tersangka pidana (TP) narkoba, lanjut Machfud, “predikat ini tidak hanya merupakan indikasi kerawanan daerah tersebut terhadap peredaran narkoba tetapi juga mewujudkan tingkat efektivitas kinerja reserse dalam mengungkapkan kasus-kasus.”

Kasus narkoba di Kalsel meningkat tiga tahun ini, data tersangka narkoba pada tahun 2011 sebanyak 1.230 orang, laki-laki 1.117 dan 113 wanita, tahun 2012 sebanyak 1.577 orang, 1.390 laki-laki dan 187 wanita, kemudian untuk tahun 2013 yang masih berjalan sudah sebanyak 1.473 orang, 1.299 laki-laki dan 174 wanita.

Sedangkan kasus narkoba yang menonjol untuk tahun 2013 yakni sabu-sabu sebanyak 888,74gr, serbuk ekstasi 220,65gr, pil ekstasi sebanyak 1.248 butir dan ribuan jamu dan minuman keras.



Infuz 20131124














Tidak ada komentar:

Posting Komentar